Rabu, 28 November 2012

Profil IPPNU Pragaan

Halaman ini masih dalam pengerjaan

Profil IPNU Pragaan

Halaman ini masih dalam pengerjaan

Profil GP ANSOR NU Pragaan

Halaman ini masih dalam pengerjaan

Profil FATAYAT NU Pragaan

Halaman ini masih dalam pengerjaan

Profil LP MA'ARIF NU Pragaan




Halaman ini masih dalam pengerjaan

Profil MUSLIMAT NU Pragaan



Halaman ini masih dalam pengerjaan

Profil MWC NU Pragaan



Halaman ini masih dalam pengerjaan

Distribusi Rutin

  • LP Ma’arif NU Pragaan
  • Fatayat NU Pragaan
  • Muslimat NU Pragaan
  • GP Ansor NU Pragaan
  • IPNU Pragaan
  • IPPNU Pragaan
  • Seluruh Lembaga Pendidikan di Kec. Pragaan
  • Agen-agen buku atau majalah.
  • Perguruan tinggi swasta maupun perguruan tinggi negeri.
  • Siapapun yang peduli dengan pengembangan pendidikan di Indonesia

Tujuan

Sebagai media Dakwah, Sosial dan Pendidikan
Sebagai sarana komunikasi MWC NU Pragaan dengan masyaratakat
Untuk menumbuhkan budaya tulis menulis ilmiyah maupun fiksi

Latar Belakang


Buletin KHIDMAH merupakan media lokal berwawasan Nasional yang diterbitkan oleh MWC. NU Kec. Pragaan Sumenep
Media ini diterbitkan untuk menyajikan informasi seputar Agama, Sosial dan pendidikan bagi masyarakat umum yang mengulas sejumlah problematika kekinian serta beberapa rubrik yang dirasa perlu untuk masyarakat luas dari semua kalangan
Disajikan dengan bahasa ringan, mudah dicerna, enak dibaca dan mengalir. Menghindari sajian berita yang provokatif, tidak netral dan penuh tendensi, Menyajikan ulasan Agama, Sosial dan Pendidikan sesuai fakta namun tetap kritis dan bertanggung jawab.
Dikelola oleh praktisi NU Kecamatan Pragaan dan praktisi media yang sudah dibekali ilmu dasar Jurnalistik, khususnya media cetak

Faham Nahdlatul Ulama


Nahdlatul Ulama (NU) menganut paham Ahlussunah Wal Jama'ah, sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrim aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrim naqli (skripturalis). Karena itu sumber pemikiran bagi NU tidak hanya Al-Qur'an, Sunnah, tetapi juga menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik. Cara berpikir semacam itu dirujuk dari pemikir terdahulu, seperti Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang teologi. Kemudian dalam bidang fikih mengikuti empat madzhab; Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali. Sementara dalam bidang tasawuf, mengembangkan metode Al-Ghazali dan Junaid Al-Baghdadi, yang mengintegrasikan antara tasawuf dengan syariat.
Gagasan kembali ke khittah pada tahun 1984, merupakan momentum penting untuk menafsirkan kembali ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah, serta merumuskan kembali metode berpikir, baik dalam bidang fikih maupun sosial. Serta merumuskan kembali hubungan NU dengan negara. Gerakan tersebut berhasil membangkitkan kembali gairah pemikiran dan dinamika sosial dalam NU.
Nahdlatul Ulama (NU) menganut paham Ahlussunah Wal Jama'ah, sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrim aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrim naqli (skripturalis). Karena itu sumber pemikiran bagi NU tidak hanya Al-Qur'an, Sunnah, tetapi juga menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik. Cara berpikir semacam itu dirujuk dari pemikir terdahulu, seperti Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang teologi. Kemudian dalam bidang fikih mengikuti empat Madzhab Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali. Sementara dalam bidang tasawuf, mengembangkan metode Al-Ghazali dan Junaid Al-Baghdadi, yang mengintegrasikan antara tasawuf dengan syariat.
Gagasan kembali ke Khittah pada tahun 1984, merupakan momentum penting untuk menafsirkan kembali ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah, serta merumuskan kembali metode berpikir, baik dalam bidang fikih maupun sosial. Serta merumuskan kembali hubungan NU dengan negara. Gerakan tersebut berhasil membangkitkan kembali gairah pemikiran dan dinamika sosial dalam NU.

Sejarah Nahdlatul Ulama


Kalangan pesantren gigih melawan kolonialisme dengan membentuk organisasi pergerakan, seperti Nahdlatut Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada tahun 1916. Kemudian tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan Nahdlatul Fikri (Kebangkitan Pemikiran)sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan kaum santri. Selanjutnya didirikanlah Nahdlatut Tujjar, (Pergerakan Kaum Sudagar) yang dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan adanya Nahdlatul Tujjar itu, maka Taswirul Afkar, selain tampil sebagi kelompok studi juga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki cabang di beberapa kota.
Sementara itu, keterbelakangan, baik secara mental, maupun ekonomi yang dialami bangsa Indonesia, akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi, menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan organisasi. Gerakan yang muncul 1908 tersebut dikenal denganKebangkitan Nasional. Semangat kebangkitan memang terus menyebar ke mana-mana--setelah rakyat pribumi sadar terhadap penderitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain, sebagai jawabannya,  muncullah berbagai organisai pendidikan dan pembebasan.
Ketika Raja Ibnu Saud hendak menerapkan asas tunggal yakni mazhab wahabi di Mekah, serta hendak menghancurkan semua peninggalan sejarah Islam maupun pra-Islam, yang selama ini banyak diziarahi karena dianggap bi'dah. Gagasan kaum wahabi tersebut mendapat sambutan hangat dari kaum modernis di Indonesia, baik kalangan Muhammadiyah di bawah pimpinan Ahmad Dahlan, maupun PSII di bahwah pimpinan H.O.S. Tjokroaminoto. Sebaliknya, kalangan pesantren yang selama ini membela keberagaman, menolak pembatasan bermadzhab dan penghancuran warisan peradaban tersebut.
Sikapnya yang berbeda, kalangan pesantren dikeluarkan dari anggota Kongres Al Islam di Yogyakarta 1925, akibatnya kalangan pesantren juga tidak dilibatkan sebagai delegasi dalam Mu'tamar 'Alam Islami (Kongres Islam Internasional) di Mekah yang akan mengesahkan keputusan tersebut.
Didorong oleh minatnya yang gigih untuk menciptakan kebebsan bermadzhab serta peduli terhadap pelestarian warisan peradaban, maka kalangan pesantren terpaksa membuat delegasi sendiri yang dinamai denganKomite Hejaz, yang diketuai oleh KH. Wahab Hasbullah.
Atas desakan kalangan pesantren yang terhimpun dalam Komite Hejaz, dan tantangan dari segala penjuru umat Islam di dunia, Raja Ibnu Saud mengurungkan niatnya. Hasilnya hingga saat ini di Mekah bebas dilaksanakan ibadah sesuai dengan madzhab mereka masing-masing. Itulah peran internasional kalangan pesantren pertama, yang berhasil memperjuangkan kebebasan bermadzhab dan berhasil menyelamatkan peninggalan sejarah serta peradaban yang sangat berharga.
Berangkat dari komite dan berbagai organisasi yang bersifat embrional danad hoc, maka setelah itu dirasa perlu untuk membentuk organisasi yang lebih mencakup dan lebih sistematis, untuk mengantisipasi perkembangan zaman. Maka setelah berkordinasi dengan berbagai kiai, akhirnya muncul kesepakatan untuk membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). Organisasi ini dipimpin oleh KH. Hasyim Asy'ari sebagi Rais Akbar.
Untuk menegaskan prisip dasar orgasnisai ini, maka KH. Hasyim Asy'ari merumuskan Kitab Qanun Asasi (prinsip dasar), kemudian juga merumuskan kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah. Kedua kitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam Khittah NU , yang dijadikan dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.

Jumat, 23 November 2012

Infaq Iklan dan Sponshorship


INFAQ IKLAN
SPACE
UKURAN
WARNA
HARGA
Cover 2
Full Halaman (14,5x21cm)
½ Halaman (14,5x10,5cm)
 Iklan Baris (Max 100 hrf)
Full Colour
Full Colour
Full Color
Rp. 200.000
Rp. 100.000
Rp. 50.000
Cover 3
Full Halaman (14,5x21cm)
½ Halaman (14,5x10,5cm)
 Iklan Baris (Max 100 hrf)
Full Colour
Full Colour
Full Colour
Rp. 200.000
Rp. 100.000
Rp. 50.000
Cover 4
Full Halaman (14,5x21cm)
½ Halaman (14,5x10,5cm)
 Iklan Baris (Max 100 hrf)
Full Colour
Full Colour
Full Colour
Rp. 300.000
Rp. 150.000
Rp. 75.000
Halama Dalam
Full Halaman (14,5x21cm)
½ Halaman (14,5x10,5cm)
 Iklan Baris (Max 100 hrf)
Hitam Putih
Hitam Putih
Hitam Putih
Rp. 100.000
Rp. 50.000
Rp. 25.000

INFAQ SPONSORSHIP
SPACE
UKURAN
WARNA
SISTEM
HARGA
PAKET
REGULER
Cover 2
Full Halaman
½ Halaman
Full Colour
Full Colour
10 edisi
berturu-turut
10 edisi
berkala
Rp. 1.600.000
Rp. 800.000
Cover 3
Full Halaman
½ Halaman
Full Colour
Full Colour
10 edisi
berturu-turut
10 edisi
berkala
Rp. 1.600.000
Rp. 800.000
Cover 4
Full Halaman
½ Halaman
Full Colour
Full Colour
10 edisi
berturu-turut
10 edisi
berkala
Rp. 2.400.000
Rp. 1.200.000
Halama Dalam
Full Halaman
½ Halaman
Hitam Putih
Hitam Putih
10 edisi berturu-turut
10 edisi
berkala
Rp. 800.000
Rp. 400.000


Bentuk penawaran Iklan atau Sponsorship di luar ketentuan di atas
dapat di Musyawarahkan dengan Pihak Redaksi

* Contact Person Periklanan:
    - Mursyid N Hakim : 0819 3800 0009
    - Abd. Rafik             : 0878 4943 0562

Ketentuan Kerjasama Iklan dan Sponsorship


1.  Pihak pemasang Iklan/Sponsor dapat mengisi lembar kontrak kerja sama 
     yang telah disediakan pihak media

2.  Materi atau bentuk iklan /sponsor dapat diformat oleh pihak pemasang 
     atau diserahkan untuk di setting oleh pihak Redaksi

3.  Pihak Redaksi dapat mengarahkan atau mengubah desain Iklan/Sponsor 
     untuk disesuaikan dengan aturan dan kode etik periklanan dengan 
     persetujuan pihak pemasang Iklan/sponsor

4.  Biaya iklan/sponsorship
     a. Secara terperinci biaya Iklan/Sponsor sebagaimana tertera 
         dalam tabel di bawah
     b. Biaya dapat dibayar minimal 50% dari tarif yang telah berlaku, 
         sedangkan sisanya dapat disesuaikan dengan kesepakatan 
         kedua belah pihak

5. Hal-hal penting yang belum diatur dan tidak tercantum dalam ketentuan ini, 
    dapat dimusyawarahkan bersama


Keuntungan memasang Iklan dan Sponsorship


Perusahaan, Profil perorangan dan lain-lain yang diiklankan atau dijadikan sponsor akan dipublikasikan secara luas dengan system Coverage Area (Lingkup Area) dengan pembaca meliputi seluruh Instansi NU dan masyarakat luas di Kecamatan Pragaan dan sekitarnya. Dengan demikian, Produk Iklan akan mudah dijangkau pembaca dan melekat dibenak konsumen

Deskripsi Iklan dan Sponsorship


Sponsorship adalah pihak yang mempromosikan perusahaan/Instansi Untuk menaikkan citra produk dan lain-lain yang dicantumkan sebagai Sponsor dalam setiap edisi secara berturut-turut atau berkala, sekaligus sebagai pihak penyedia dana untuk penerbitan media ini sesuai dengan masa kontrak yang telah disepakati
Iklan adalah suatu bentuk promosi atau jasa secara kontemporer melalui media ini untuk diketahui atau lebih dikenal secara luas oleh orang banyak dengan pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang ada

Tim Redaksi


Tim Ahli                                : MWC NU Pragaan
Ketua/Penanggung Jawab    : KH. Syaiful Bahri
     
Perusahaan
      Direktur Utama                     : Mursyid N Hakim
      Keuangan                               : Muthma’innah
      Mj. Marketing dan Sirkulasi   : Abd. Rafik
                                                      : Farihah
: Hefni Yasrohim
: Lukman Hakim
            Mj. Iklan dan Sponsorship    : Afifi Ashim
: Lutfiyanto
: Moh. Qudsi Jazi
            Tim Penerbitan
            Pimp. Redaksi                        : A. Mubarok Yasin
Sek. Redaksi                           : Ali Fahmi
Redaktur Pelaksana                : Asy’ari Khatib
Staf Redaksi                            : Moh. Marzuq
: Hefni Yasrohim
: Zubairi El-Karim
: Durhan
: Najmah Hidayati
: Syarifah Imran
: Mahmudah
            Design Grafik                         : Shofi Hamidi
                                                            : M. Hayatul Islam
            Konstributor Berita               : Moh. Halili (Karduluk)
: Imam Sutaji (Aeng Panas)
: K. Moh. Hasun Dahlan (Prenduan)
: Moh. Isma’iel  (Pragaan Daja)
: Abdul Khafi (Pragaan Laok)
: Arif Rahman Hakim (Jaddung)
: Moh. Hamdi (Pakamban Laok)
: Abdul Mu’is (Pakamban Daja)
: Miftahul Khoir (Sentol Laok
: Moh. Hambali (Sentol Daja)
: Moh. Sofwan (Larangan Pereng)
: Faqih Irsyad (Sendang)
: A. Nur Shodiq (Rombasan)
: Moh. Khalil (Kaduara Timur)

Visi, Misi dan Motto


Visi   : - Memahami dan Membumikan  Islam ala Ahli Sunnah Wal Jama’ah
Misi   : - Menjadi media dakwah, Sosial dan Pendidikan
            - Menjadi media  interaktif keagamaan populer
Motto :  Media Dakwah, Sosial dan keagamaan